Monday, November 14, 2011

fate

aku meyakinimu,
seperti aku meyakini pagi terang yang berputar bergilir setelah gulita malam
seperti bunga matahari yang percaya pada sinar mentari dan berputar mengikutinya
seperti embun pagi yang menempel di daun rendah kemudian berjalan ke langit menjelma hujan

aku meyakinimu,
tidak dalam bilangan angka seberapa lama kau sudah datang
namun dalam hitungan hari seberapa seru sebuah petualangan masa depan
mungkin bersamamu aku akan terbang, berlari, merangkak, berenang atau menyelam
atau mungkin kita hanya akan diam,
menikmati angin ditemani secangkir teh hangat dan sepiring kue kuning di sore yang dingin


*to certain someone, let's start the journey. :)

Wednesday, November 09, 2011

take a deep breath

Ok, whatever happens to you, just remember...

all you have to do are


and, voila!



;)

Saturday, November 05, 2011

doa patah hati

Allah, jika ini yang terbaik. Jadikan aku kuat. Akan kuikuti segala inginMu tanpa tanya mengapa.
Aku siap menelan berbagai persepsi dan sangka. Tidak bicara selain apa yang patut diketahui. Dan belajar meregulasi diri dengan lebih keras.
Tak kan ku jawab tanya mereka dengan kata2. Biar tiap hari yang lewat menunjukkan. Tentang kebersihan niat dan sikap.

Maka, bantu aku Ya Rabb.
Mudahkanlah, dan jangan dipersulit.
Kuatkanlah dan jangan dilemahkan.

Amiiin...

Sunday, October 30, 2011

hari penting

sederhana dan akrab. Itu yang penting buat saya. Ya, hari itu memang penting dan istimewa. Namun, bukankah hari2 setelahnya jauh lebih penting?
Saya ingin segalanya mudah. Tidak mempersulit pihak lain, pun tidak dipersulit pihak lain. Tapi ternyata saya masih harus banyak belajar tentang definisi mudah, definisi tidak mempersulit dan dipersulit. Ada hati2 yang harus dijaga dan nama baik yang harus dihormati. Maka, sederhana itu pun menjadi relatif maknanya. Saya harus berkompromi, pada hal2 yang tidak esensi. Demi kelegaan hati bersama. Semoga Allah tetap meluruskan hati2 kami dan ketaatan2 kami.

Ya Rabbi, faghfirlii... Allahumma yassir walaa tu'assir...

Monday, October 10, 2011

self-statement

me?


i am a...



the world would bloom as they shout out my name loud and clear
the skies will cheer for my life and the clouds will appear
to see me,
just to see me*


pic from here
*I'm a Sir lyrics by Frau

Sunday, October 09, 2011

kita


hari dimana kita bertemu adalah hari dimana senja menjadi abadi
langit beku dalam semburat ungu
mentari memilih duduk bertelekan menatap kita
yang saling tertawa lepas
di pinggir pantai berpasir merah jambu

malam perlahan datang
seperti anak kecil yang berjalan menjinjitkan kakinya
pelan tanpa suara
dan kita masih berbicara
membahas bintang membincangkan cuaca
aku si musim semi
dan kau musim gugur

(to be continued)


pic taken from here

Friday, October 07, 2011

perfect father

there is no such a perfect father. But every father loves perfectly. -Thailife insurance ad-


i'm sorry, daddy... :'(

Wednesday, October 05, 2011

random

salam...
dear readers, pernah ngalamin kebingungan gak? pasti pernah deh. kayak saya sekarang ini kali ya? bingung mikirin ke depan mau ngapain. mau kemana...kemana...kemana... *ayu ting-ting mode on*. gini lah saya, tipikal here n now person, ga bisa mikir jangka panjang untuk diri sendiri. big picturenya c ada, tapi saya bingung saat harus nentuin detail pola, warna dan bentuk pada lukisan hidup saya. saya pengen melukiskan sesuatu yang cerah, berwarna dan ga pernah membosankan berapa kalipun saya pandang. etapi... saya sekarang seperti seorang pelukis yang lagi terbengong-bengong memandangi kanvas kosong saking ga ada inspirasi untuk melukis. hiks.

contohnya beberapa hari ini, saya menjalani hari-hari dengan sangat mekanistis. bangun tidur hanya untuk menjalani satu hari di sekolah, lalu pulang dengan fisik yang sudah lelah untuk kemudian terlelap hingga bangun lagi keesokan harinya. gitu aja berulang-ulang selama sepekan. terdengar monoton ya? satu kekurangan saya yang saya sadari betul adalah kekurangmampuan saya mempertahankan mood dan konsistensi niat. hehehe.. yep, am guilty for being such a lousy self controller. apalagi dalam hal pekerjaan. i do love my job. i love dealing with my students. but sometimes, i just need a break. supaya ga terjebak dalam rutinitas yang secara ga langsung membuat saya jadi seorang yang mekanistis kayak sekarang.

ah, saya payah banget ya? *tears*

di tengah kemekanistisan saya akhir2 ini, ada keinginan2 lama yang kembali berdesakan. keinginan2 yang benar2 ingin saya wujudkan tapi entah kapan. huks, selalu berasa ngadepin tembok ketika bicara kapan. saya pingin sekolah lagi, itu saya udah cerita ya? saya pengen belajar masak. pengen kayak mommy saya yang lewat tangannya bisa nyiptain rasa yang ajaib. yang lewat tangannya bisa memberikan gizi terbaik buat anak-anaknya. yang dengan tangannya bisa bersedekah berupa makanan sederhana tapi nikmatnya luar biasa ke para tetangga n saudara. saya juga pengen bisa jahit, pengen bisa buat baju sendiri, pengen mahir ngerajut. biar bisa punya kemampuan yang bisa saya ajarkan ke orang lain, juga jadi jalan untuk saya kelak bisa punya usaha kecil-kecilan. saya ga mau selamanya bekerja di luar rumah. pengen punya banyak waktu untuk keluarga saya kelak. bekerja di sekolah dan melihat berbagai macam produk anak-anak yang diasuh oleh berbagai macam orang tua cukup membuat saya tertampar untuk mengalahkan ego personal saya. saya ingin punya anak-anak yang sholih-sholihah. yang kelak mendoakan saya di tiap sholatnya, yang merawat saya ketika saya tua, dan mengurus jenazah saya ketika saya meninggal dunia.

hehehe... *nyeka air mata* selalu rada cengeng kalo ngomongin keinginan. dan selalu lega ketika bisa menuliskannya. sebagian sesak di pikiran saya hilang.

udah dulu ah, sudah sore. saya harus pulang. terima kasih sudah mau membaca.

salam...

Friday, September 30, 2011

heartbreak

saya tidak pernah meminta berada dalam situasi seperti ini. Tidak juga pernah menyengajakan diri terjebak dalam keadaan yang tidak ideal. Tuhan tahu seberapa saya berusaha. Menahan diri. Meredam ledakan. Menelan stimulus yang tidak mengenakan. Atau menangkis tiap aksi yang membahayakan diri. Tidak perlulah saya bicara pada semua. Toh, tak ada hal yang saya lakukan tanpa berpikir tentang resikonya pada diri saya sendiri. Kalaupun terlihat ada yang berbeda, nasehati saya dengan kata2 yang lembut. And say it personally. Tidak di depan banyak orang dan menciptakan prasangka-prasangka baru.



Huff... Saya kira hati plastik macam yang saya punya kebal dari bantingan keras. Ternyata, goresan kata juga bisa buat saya kecewa.

Hasbunallah wa ni'mal wakiil...

Thursday, September 29, 2011

reality of fear

admit it.
sometimes...
we are not scared of the dark. we scared of what's in it.
we are not afraid of heights. we're afraid of falling.
we are not afraid of the people around us. we're afraid of being rejected.
we are not afraid to love. we are afraid of not being love back.
we are not afraid of let go. we are afraid to accept the reality that the one we love had gone
we are not afraid to try again. we are just afraid of getting hurt for the same reason.



ah, life do feel bitter sometimes. it's so scary until we think we can't bear it.
but, eventually God always with us. every time of our life. He watch n listen to us. listen and watch every single whisper of our heart. it is us, human. who didn't notice.


But if they turn away, say (O Muhammad SAW): "Allâh is sufficient for me. none has the right to be worshipped but He, in Him I put my trust and He is the Lord of the Mighty Throne." (9:129)


Saturday, September 24, 2011

power of will

niat yang sama pasti akan bertemu, walaupun berjauhan. -ippho santosa-

Tuesday, September 20, 2011

mamah, aku ingin sekolah

beberapa hari ini rasanya hati saya gerimis tiap lihat foto teman-teman kampus. they celebrated their postgraduation day. fufufufu.... iriiiiii....!!! ngelihat foto-foto sumringah mereka saat wisuda pascasarjana program profesi psikologi bikin keinginan sekolah lagi kian menggelora. sumpah, saya kangen ngampus. rindu belajar di kelas, ribet ngerjain tugas, n ribut diskusi tugas sama teman2 sekelompok. lagipula, makin hari saya makin ngerasa ilmu dan kapabilitas psikologi saya semakin pas-pasan. apalagi saat menghadapi kasus anak-anak yang makin beragam dan cenderung ekstrim.

jadi inget waktu masih kuliah S1, menetapkan rencana harus S2 profesi sebelum usia 30 tahun. daannn.... here i am now, 26 y.o. and still working to earn some money which is so far away form the budget i have to collect for postgraduate tuition fee. hahahaha... *ketawa miris*. kadang kalau mikirin masalah biaya, impian untuk bisa sekolah itu terasa sangat jaaaauuhh... secoro, setelah dua tahun kerja, uangnya masih belum kekumpul juga. selalu kepake buat yang lain (-_-"). lagian, gaji aye juga masih sedikit, gan. hehehe...

ah, tapi tetep harus yakin kalo saya bisa sekolah lagi. kapanpun itu. minimal kita pelihara tekad aja dulu. kalo kita yakin, pasti Allah kasih jalan. entah lewat tb simatupang, ato lewat jalan kebagusan. pasti ada.

udah ah, sekian dulu curhat saya. yang baca postingan ini, tolong doakan saya ya... bisa sekolah lagi secepatnya. oia, sya pengen jadi educational n family psychologist, catet itu dan sebutkan dalam doa kalian yaaaa... terima kasih.

much love,

me


Thursday, September 15, 2011

mengambil jeda

mundur sejenak. menghela nafas dan menakar diri. karena rasio bisa menalar, tapi emosi tetap sebal pada sikap yang bebal. mari diri, kita sinkronkan hati dengan pikir agar tetap adil menilai orang lain, menilai situasi dan paling utama menilai diri sendiri.

semoga Allah melindungi orang2 shaleh dari keburukan prasangka dan fitnah makhlukNya.


amiin..

Wednesday, September 14, 2011

cin(T)a
























Dear Allah...
In Your majesty, You create differences...
In my arrogance, I question Your wisdom...
In Your mystery, You create temptation...
In my inferiority, You make me more than who I am...
So here Iam...
Surrender me in the agony of Your love...
Surrender me in the irony of Your law...
Lead me to the joy of love re-divined...
Teach me how to love You more


*quote from cin(T)a

*picture taken from Google

Thursday, September 08, 2011

menanti kemudahan dengan sabar

sampaikan kabar gembira kepada malam hari
Bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya
dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah.

Kabarkan juga kepada orang yang dilanda kesusahan,
Bahwa pertolongan akan datang secepat kelebat cahaya dan kedipan mata.

Kabarkan juga kepada orang yang ditindas,
Bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan segera tiba.

Saat Anda melihat hamparan padang sahara
yang seolah memanjang tanpa batas,
Ketahuilah bahwa dibalik kejauhan itu
terdapat kebun yang rimbun penuh hijau dedaunan.

Ketika Anda melihat seutas tali meregang kencang,
Ketahuilah bahwa, tali itu akan segera putus.

Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman,
Ketakutan akan berakhir dengan rasa aman,
Dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.


Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam.
Dan itu, karena pertolongan Ilahi membuka “jendela” seraya berfirman: “Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya’ : 69)

Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa ‘Alaihissalam).
Itu, karena suara agung kala itu telah bertitah,
“Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya, Rabb-ku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.” (QS. Asy-Syu’ara: 62).

Ketika bersembunyi dari kaum kafir dalam sebuah gua,
Nabi Muhammad Saw yang ma’shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Tinggi ada bersama mereka.
Sehingga, rasa aman, tentram dan tenang pun datang menyelimuti Abu Bakar.


Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas
dan pada kondisi yang (mungkin) sangat kelam,
Umumnya hanya akan merasa kesusahan, kesengsaraan,
dan keputusasaan dalam hidup mereka.
Itu, karena mereka hanya menatap dinding-dinding kamar
dan pintu rumah-rumah mereka.
Padahal, mereka seharusnya menembuskan pandangan sampai kebelakang tabir
dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar rumahnya.

Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun,
Karena setiap keadaan pasti berubah.

Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar.
Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir,
Tahun demi tahun akan selalu berganti,
Malam demi malam pun datang silih berganti.
Meski demikian, yang gaib tetap tersembunyi,
Dan sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya.
Dan Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua.
Tetapi sesungguhnya, bersama kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan.


****

di film "Di Bawah Lindungan Ka'bah" yang kemarin saya tonton ada kata-kata yang singkat, tapi dalam. "jika kau terjebak dalam badai, cara satu-satunya untuk keluar adalah dengan tetap berjalan dan yakin bahwa kita akan berhasil melewatinya." hmm... kata-kata itu tampaknya cocok buat saya. harus tetap berjalan dalam badai.

Monday, September 05, 2011

writer's block

ugh, dari kemarin selalu ada yang bisa saya ceritakan, tapi entah kenapa ketika saya mulai mengetik semuanya menguap. ada apa ini?

Friday, September 02, 2011

angin dan air


"Laki-laki yang baik seperti angin yang mengarus di udara dan perempuan yang baik laksana air yang sejuk dan menghidupkan. Ketika keduanya bertemu mereka bersinergi menjadi hujan yang merupakan tanda kasih sayang Tuhan. Itulah keserasian.''
(Kaki kecil)

11.12.10

Friday, August 05, 2011

pelajaran penting

pelajaran penting beberapa hari ini:

hey perempuan, letakkan hatimu pada tempatnya.


Tuesday, August 02, 2011

pasangan jiwa


berpisah jarak membuat hati terikat
lebih erat dari sekedar penyatuan dua cinta
karena kita dekat
begitu lekat
dan erat

mungkin ini yang namanya pertautan hati
tanpa perlu bicara, resah itu tersampaikan begitu saja
padahal jarak terpisah beribu langkah
dan pertemuan hanya singkat di jeda hidup yang berjalan

mungkin rabithoh yang menjadikan kita anasir dalam air
melebur memberi manfaat saat bersama
mencari merindu dan mendoa saat berpisah
bertanya kabar ketika merasa salah satu sedang goyah

mungkin ini yang orang sebut jodoh,
pasangan hidup atau apalah namanya
tapi bagi ku kita lebih dari itu,
pasangan jiwa

yang menemukan sebagian pada sebagian
yang memperbaiki sebagian dari sebagian
dan memberi sebagian untuk sebagian
agar kita utuh
satu dan menyatukan


***
catatan lama untuk seorang saudara yang sangat spesial.

Tuesday, July 26, 2011

[saat lelah]

Jika cintaku harus bergerak, mengalir dan mengarus pada
arah yang jelas.

Berikan aku kaki dan tangan yang cukup kuat untuk mengayuh, menyelam dan tetap berenang menuju samuderaMu, Tuan.

Jika tujuan dari tiap tapak adalah singgasanaMu.

Jadikan takdirku sebagai jalan setapak yang terang melingkupi langkah ku yang kadang payah.

Tuan, kerinduan pada suatu yang tak pernah dijumpa rupanya adalah ujian tak berdefinisi.

Buat mata, hati, telinga, dan
pikirku Kau lingkupi.

Biar aku larut dalam candu rindu padaMu.


08.11.2010

Tuesday, July 19, 2011

lesson learned

A couple of hundred years ago, Benjamin Franklin shared with the world the secret of his success. Never leave that till tomorrow, he said, which you can do today. This is the man who discovered electricity. You think more people would listen to what he had to say. I don’t know why we put things off, but if I had to guess, I’d have to say it has a lot to do with fear. Fear of failure, fear of rejection, sometimes the fear is just of making a decision, because what if you’re wrong? What if you’re making a mistake you can’t undo? The early bird catches the worm. A stitch in time saves nine. He who hesitates is lost. We can’t pretend we hadn’t been told. We’ve all heard the proverbs, heard the philosophers, heard our grandparents warning us about wasted time, heard the damn poets urging us to seize the day. Still sometimes we have to see for ourselves. We have to make our own mistakes.We have to learn our own lessons. We have to sweep today’s possibility under tomorrow’s rug until we can’t anymore. Until we finally understand for ourselves what Benjamin Franklin really meant. That knowing is better than wondering, that waking is better than sleeping, and even the biggest failure, even the worst, beat the hell out of never trying.

–Meredith, Grey’s Anatomy

taken from mayuko's blog.

Friday, July 15, 2011

menujuMu


saya pernah berjanji pada diri sendiri untuk belajar tidak men[Tuhan]kan ikhtiar yang sudah saya lakukan. dan rupanya Allah SWT tidak begitu saja menerima janji saya. Allah menguji sejauh mana kemampuan tidak men[Tuhan]kan ikhtiar yang saya maksud. lulus ujian kah saya? entahlah, cuma Allah yang berhak menilai. dan saya tetap yakin, pada apapun Allah lebih tahu yang terbaik buat saya. kalaupun ada sesuatu yang tak sesuai harap. saya percaya Allah tetap memeluk doa-doa saya, doa kamu, doa kita. karena biar bagaimanapun, adalah hak prerogatif mutlak Allah untuk mengabulkan, mengganti, ataupun menahan doa-doa kita.

semoga kelak ada buah manis yang bisa kita petik dari pohon kepasrahan yang ditanam. ingat saja, pemanah tidak menjadi ahli pada lesatan anak panah pertama. pasti ada puluhan anak panah lainnya yang gagal tertancap di sasaran. karena ia kurang pandai memperhitungkan kekuatan tangan dan mempertemukannya dengan arah angin yang tepat. tapi, pasti ada keniscayaan, bahwa di tiap anak panah yang gagal menancap di sasaran, si pemanah belajar satu hal yang baru. yaitu bagaimana mempertemukan kekuatannya dengan arah angin hingga anak panah menancap tepat di tengah sasaran.


sore ini, saya tertegun membaca status mas herry mardian,

"Awal akal dan jiwa ini, ketika jarak bermula, adalah bersama-Mu. Engkaulah juga ujungnya, dan segala diantaranya. Aku cuma bisa bergerak ke arah-Mu."

ya, saya harusnya ingat, bahwa awalnya saya, tiadanya saya hingga mengada di dunia, haruslah berujung padaNya di kedua sisi.

aku mencintaiMu Ya Allah...
ku mulai dari lisanku,
dan belajar menyesapkan cinta itu terus menerus ke dalam kalbu.
aku belajar bergerak ke arah-Mu.
dengan merangkak pun aku mau.


Thursday, July 14, 2011

teguran


“Barangsiapa yang bersandar kepada pilihan terbaik yang Allah berikan untuknya, dia tidak akan berangan-angan selain keadaan yang dipilihkan untuknya.”
(Kanzul Ummal, Ali bin Hisamuddin al-Hindi)

doa [1]

Allah.... apapun itu, lapangkan hati hamba....

lapangkan hati hamba....

lapangkan hati hamba....

berikan hamba kekuatan untuk menyelesaikan perkara hamba dengan mudah dan jauhkan hamba dari nafsu amarah. kalaupun ada kesal, jangan biarkan kesal itu merenggut logika berpikir hamba.


bantu hamba ya Rabb...

Monday, July 11, 2011

self affirmation

problems, issues, gossips are parts of lesson u have to learn, emma. Keep calm, dear. Take a very deep breath and stay in a firm control. Solve the problems instead of yell at its. Bring ur best defense to handle ur rigid offender. He who can't handle u at worst doesn't deserve u at best. He may takes many actions, but u can make him surrender with ur modesty and firm arguments. All u have to do is to stay put. Keep faith. Allah shall be with u as long as u walk in His path.

Bring forth ur argument!

Friday, July 01, 2011

malam pertama di bulan juli

bulan juli, si ibu suri mendoa supaya bulan ini berkah. Saya, mengamini dalam-dalam.
Bulan juli, udara dingin dan hujan masih menyambangi. Mungkin Tuhan tau akhir2 ini laku saya sedang terlalu 'lincah'. Perlu diguyur air dari langit agar paham makna jeda.
Bulan juli, saya merasa makin berkurang kesempatan berbuat kebaikan. Dan masih saja kurang berilmu dalam ketaatan.
Bulan juli, saudara terkasih menggenapkan ikatan. Dah, ah. Saya si yang mengaku saudaranya tak bisa datang. Maaf...
Bulan juli, waktu terasa semakin kencang berlari. Hampir semua kawan mulai menyebrang, dan saya hanya bisa menatap mereka dari sisi yang bersebrangan. Menunggu giliran.
Bulan juli, makna bersenang-senang makin tereduksi. Tak lagi cukup nyaman dengan lalala bersama kawan. Hidup tenang dengan tak banyak interaksi sepertinya lebih membuat saya senang.
Bulan juli, sudah baik kah saya sebagai hamba? Sebagai puteri? Sebagai kakak? Sebagai teman? Sebagai pekerja? Dan sebagai perempuan?
Ah, rasanya masih jauh saja.

Tuesday, June 28, 2011

masa cinta





salam...

Ada masanya, ketika kita sekedar bocah. Cinta buat kita sebatas sekantong gula-gula yang bulat, banyak, berwarna-warni. Terang di mata, manis di lidah. itu lah harta karun yg paling berharga. Bukan emas, bukan sutra, apalagi berlian dengan kilauan menyolok mata.

Ada masanya, saat kita beranjak remaja. Cinta berubah jadi sepucuk surat diantara buku. Menyembul di dalam tas sekolah. Selembar tipis kertas, tapi daya tariknya sanggup membuat benak kita berdebar.

Ada masanya, kita mengaku telah dewasa. Begitu juga cinta kita. Berganti rupa menjadi pertemuan-pertemuan hangat di ujung pekan.

Ada masanya, masa cinta itu lewat begitu saja. Seperti daun kuning yang gugur. Jatuh, menyatu tanah dan terlupakan.

Dan, ada masanya, cinta kita berwujud dua mata koin emas. Lembut tapi tangguh. Tegas tapi hangat. Cinta kita tidak terpusat di satu manusia, tapi menebar manfaat pada umat. Cinta tidak lagi tentang gula-gula, sepucuk surat, sebatang coklat atau kencan di akhir pekan. Cinta kita jadi besar, berharga, luas seperti matahari.

Dan masa itu adalah ketika cinta kita menemukan energi asalnya. Tempat bermula, dan ujung segala berakhir. Cinta menjadi daya menghamba. Mengupayakan pengabdian yang terbaik untuk tujuan cinta yang tertinggi. Cinta kita pada Ilahi.


pic taken from here

Doa Suku Indian Sioux




Wahai Yang Maha Agung,
yang suara-Mu terdengar dalam angin berhembus
Engkau, yang nafas-Mu menjadikan bumi hidup
Dengarlah permohonanku

Hamba, satu dari ciptaan-Mu, menghadap Engkau
Hamba, yang kecil dan lemah
butuh kekuatan dan kebijaksanaan-Mu

Perjalankan hamba senantiasa dalam keindahan
Jadikan mataku tak pernah lupa indahnya lembayung surut mentari
Jadikan tanganku selalu menghargai apa yang telah Kau ciptakan
Jadikan telinga hamba tajam mendengar-Mu
Jadikan hamba bijak, agar hamba mengerti
ilmu yang kau ajarkan pada semua ciptaan-Mu :
Ilmu yang Engkau sematkan pada setiap helai dedaunan dan batu

Jadikan hamba kuat!
Bukan untuk bangga berjaya atas semua saudaraku,
tapi untuk bertarung
dengan lawan terbesarku:
Diriku sendiri

Jadikan hamba selalu siap untuk datang pada-Mu
dengan mata yang tegak memandang ke depan
Agar saat nafasku surut seperti terbenamnya matahari
Jiwaku bisa melangkah ke arah-Mu
tanpa merasa malu

Amin

Do’a Suku Indian Sioux, terjemahan bahasa Inggris oleh Kepala Suku Yellow Lark (Lakota)

Diterjemahkan oleh Herry Mardian,
terinspirasi dan diadaptasi dari terjemahan bebas Lucky G. Adhipurna dan dari teks asli.


salam...

menuju ramadhan, menuju 26, dan menujuMu...

Allahumma... sungguh hamba rindu...

Tuesday, June 07, 2011

hierarki cinta



Salam...
Ini hanya pendapat saya. Saya sepertinya jarang menuliskan tentang cinta antara dua kutub yang berlawanan secara terbuka. Tapi kali ini saya tidak bisa menahn diri untuk tak mengetukkan jari-jari saya pada tuts keyboard dan merangkai bahasa rasa dan bahasa pikir saya ke dalam bentuk kata yang bisa kita persepsikan bersama.

*okey, saya perlu menarik nafas dahulu. Hmph…*

Hari ini dan beberapa hari belakangan ini kami (saya dan orang-orang disekeliling saya) membicarakan tentang sebuah fenomena particular yang kecil tapi bisa merusak yang universal. Apalagi kalau bukan masalah yang berhubungan dengan tugas perkembangan dewasa muda. Intimacy, Erikson mengistilahkannya.

Ketahuilah, ketika seorang yang lurus akidahnya mencintai atau merasakan ketertarikan pada seorang yang bukan mahramnya, dia pasti tidak akan melakukan aksi-aksi yang bisa merusak akidah orang tersebut. Apabila dia laki-laki, dia tidak akan menjatuhkan rayuan, baik itu berupa kata manis, perhatian, nasihat-nasihat atau apapun kepada perempuan yang dia memiliki keterarikan padanya. Apabila perempuan, dia akan segera mengambil tindakan tegas saat didekati oleh seorang yang bukan mahramnya demi menjaga diri dari kemungkinan fitnah yang jatuh padanya.

Seorang yang lurus akidahnya, akan selalu menjaga rasanya berada dalam hierarki yang patut. Saya pernah membaca dalam buku Anis matta, bahwa cinta jelas memiliki hierarki. Simaklah perkataan Rasulullah ketika saat Umar “menyatakan” cintanya, “aku mencintaimu wahai Rasulullah melebihi cintaku pada semua yang lain, kecuali diriku sendiri.” Rasulullah yang mendengar pernyataan cinta Umar bin Khattab malah melontarkan jawaban yang tak disangka-sangka, “Tidak! Wahai Umar! Sampai aku engkau cintai daripada dirimu sendiri.”

Perkataan Rasulullah tersebut jelas menohok Umar yang mungkin telah menyusun definisi terbaiknya tentang kecintaannya pada Allah dan RasulNya. Tapi, begitulah adanya. Cinta itu dimulai dari satu titik dan meluncur turun menjadi aliran cinta yang berjenjang. Pertama, tentu saja kecintaan pada Allah Azza Wa Jalla, Tuhan Semesta Alam yang menjadi hulu dan awal dari permulaan cinta. Kemudian cinta itu mengalir menuruni tangganya menuju cinta pada RasulNya. Ketika kita bilang kita mencintai seseorang, maka pasti kita akan belajar untuk mencintai sekelilingnya yang ada di lingkaran hidupnya. begitulah yang Allah pinta. Kalau menurut bahasa saya mah Allah bilang gini, “Kalau kamu mencintaiKu, buktikan donk.. cintailah yang Aku cinta padanya, Rasulku.” Kemudian mengalirlah cinta itu ke pelimbahan berikutnya….

Ah, yang pasti ketika kita punya rasa, jangan buat orang lain menderita kerusakan akibat cinta kita. Jagan menebar racun-racun yang bisa membuat aliran cintanya mati. Merusak jenjang yang telah digariskan dan mengakibatkan orang lain menjauhi sumber cinta yang seharusnya.

Sementara untuk yang jadi sasaran cinta, jangan begitu aja percaya pada kata-kata baik ataupun niat baik apalagi maksud baik. Teliti rasa lah. jawab dulu segala pertanyaan yang menimbulkan raguan dan menjadi acuan pengambilan keputusan. Tangkap tanda-tanda dengan bijak. Kita kan mau nyari barokatul hayah ni ceritanya, maka kita ya harus mendekatkan diri ke yang menberikan barokatul hayah tersebut, daripada membuat langkah-langkah menutupi sasaran dari sesuatu yang kita kira membahayakan posisi kita.

ah, saya beneran cuma mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran saya aja. tentu bisa benar tetapi juga bisa salah. toh, saya hanya manusia biasa. saya pun masih harus banyak belajar. belajar menapaki tangga cinta dan menyusunnya sesuai hierarki yang seharusnya, sesuai dengan maunya Allah swt. tapi, mari kita belajar bersama-sama.

thank you, readers. may you have a blessed and lovely day.

Salaam... ;)

Friday, April 29, 2011

Between cat and book, lies loneliness.

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekumg punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.

*Hampa, Chairil anwar

Friday, April 15, 2011

to: you

to: angela.m by the notebook doodles
to: angela.m, a photo by the notebook doodles on Flickr.

happy weekend. =)

Thursday, April 14, 2011

uneasy but satisfied

Salam.
lalalala... how's ur day? mine is rough, uneasy, and tired. but at the end, am happy and satisfied. my works are done. i've handed my education week proposal to mr. adhe from funding team. i also finished and had sent all the art midtest score of my students to their homeroom teacher. Alhamdulillah.... Allah is Super Duper Great.




i remember what my friend of friend said, "Selesaikan saja satu hari ini dengan baik", and yes, i think i'm gonna finishing my day well. besides, look at the picture below.




in order to keep balance, u shouldn't stop to paddle. happy thursday evening, readers. =)



p.s. pics taken from here and here

Wednesday, April 13, 2011

morning breakfast

morning breakfast by emma_sipirili
morning breakfast, a photo by emma_sipirili on Flickr.

salam. it's been so long since the last post. well, this is a glimpse of my working desk in the morning. uhuh, it's pretty messy. seeing the picture there is a glass of sencha tea (hmm... it's my second glass actually ;p), citizenship word search made by me for third grade students, glasses, keyboard and paper in between.

i love this scene. look beautifully messy. and, of course, made me look busy with all the working thingy. hahaha

anyway, happy wednesday working, readers! (kayak ada aja yang baca blog ini)

Monday, January 17, 2011

sigh...

lately, going home is not easy.

i need to prepare.

cause i'm entering battlefield.