Sunday, October 30, 2011

hari penting

sederhana dan akrab. Itu yang penting buat saya. Ya, hari itu memang penting dan istimewa. Namun, bukankah hari2 setelahnya jauh lebih penting?
Saya ingin segalanya mudah. Tidak mempersulit pihak lain, pun tidak dipersulit pihak lain. Tapi ternyata saya masih harus banyak belajar tentang definisi mudah, definisi tidak mempersulit dan dipersulit. Ada hati2 yang harus dijaga dan nama baik yang harus dihormati. Maka, sederhana itu pun menjadi relatif maknanya. Saya harus berkompromi, pada hal2 yang tidak esensi. Demi kelegaan hati bersama. Semoga Allah tetap meluruskan hati2 kami dan ketaatan2 kami.

Ya Rabbi, faghfirlii... Allahumma yassir walaa tu'assir...

Monday, October 10, 2011

self-statement

me?


i am a...



the world would bloom as they shout out my name loud and clear
the skies will cheer for my life and the clouds will appear
to see me,
just to see me*


pic from here
*I'm a Sir lyrics by Frau

Sunday, October 09, 2011

kita


hari dimana kita bertemu adalah hari dimana senja menjadi abadi
langit beku dalam semburat ungu
mentari memilih duduk bertelekan menatap kita
yang saling tertawa lepas
di pinggir pantai berpasir merah jambu

malam perlahan datang
seperti anak kecil yang berjalan menjinjitkan kakinya
pelan tanpa suara
dan kita masih berbicara
membahas bintang membincangkan cuaca
aku si musim semi
dan kau musim gugur

(to be continued)


pic taken from here

Friday, October 07, 2011

perfect father

there is no such a perfect father. But every father loves perfectly. -Thailife insurance ad-


i'm sorry, daddy... :'(

Wednesday, October 05, 2011

random

salam...
dear readers, pernah ngalamin kebingungan gak? pasti pernah deh. kayak saya sekarang ini kali ya? bingung mikirin ke depan mau ngapain. mau kemana...kemana...kemana... *ayu ting-ting mode on*. gini lah saya, tipikal here n now person, ga bisa mikir jangka panjang untuk diri sendiri. big picturenya c ada, tapi saya bingung saat harus nentuin detail pola, warna dan bentuk pada lukisan hidup saya. saya pengen melukiskan sesuatu yang cerah, berwarna dan ga pernah membosankan berapa kalipun saya pandang. etapi... saya sekarang seperti seorang pelukis yang lagi terbengong-bengong memandangi kanvas kosong saking ga ada inspirasi untuk melukis. hiks.

contohnya beberapa hari ini, saya menjalani hari-hari dengan sangat mekanistis. bangun tidur hanya untuk menjalani satu hari di sekolah, lalu pulang dengan fisik yang sudah lelah untuk kemudian terlelap hingga bangun lagi keesokan harinya. gitu aja berulang-ulang selama sepekan. terdengar monoton ya? satu kekurangan saya yang saya sadari betul adalah kekurangmampuan saya mempertahankan mood dan konsistensi niat. hehehe.. yep, am guilty for being such a lousy self controller. apalagi dalam hal pekerjaan. i do love my job. i love dealing with my students. but sometimes, i just need a break. supaya ga terjebak dalam rutinitas yang secara ga langsung membuat saya jadi seorang yang mekanistis kayak sekarang.

ah, saya payah banget ya? *tears*

di tengah kemekanistisan saya akhir2 ini, ada keinginan2 lama yang kembali berdesakan. keinginan2 yang benar2 ingin saya wujudkan tapi entah kapan. huks, selalu berasa ngadepin tembok ketika bicara kapan. saya pingin sekolah lagi, itu saya udah cerita ya? saya pengen belajar masak. pengen kayak mommy saya yang lewat tangannya bisa nyiptain rasa yang ajaib. yang lewat tangannya bisa memberikan gizi terbaik buat anak-anaknya. yang dengan tangannya bisa bersedekah berupa makanan sederhana tapi nikmatnya luar biasa ke para tetangga n saudara. saya juga pengen bisa jahit, pengen bisa buat baju sendiri, pengen mahir ngerajut. biar bisa punya kemampuan yang bisa saya ajarkan ke orang lain, juga jadi jalan untuk saya kelak bisa punya usaha kecil-kecilan. saya ga mau selamanya bekerja di luar rumah. pengen punya banyak waktu untuk keluarga saya kelak. bekerja di sekolah dan melihat berbagai macam produk anak-anak yang diasuh oleh berbagai macam orang tua cukup membuat saya tertampar untuk mengalahkan ego personal saya. saya ingin punya anak-anak yang sholih-sholihah. yang kelak mendoakan saya di tiap sholatnya, yang merawat saya ketika saya tua, dan mengurus jenazah saya ketika saya meninggal dunia.

hehehe... *nyeka air mata* selalu rada cengeng kalo ngomongin keinginan. dan selalu lega ketika bisa menuliskannya. sebagian sesak di pikiran saya hilang.

udah dulu ah, sudah sore. saya harus pulang. terima kasih sudah mau membaca.

salam...