Thursday, July 14, 2011

doa [1]

Allah.... apapun itu, lapangkan hati hamba....

lapangkan hati hamba....

lapangkan hati hamba....

berikan hamba kekuatan untuk menyelesaikan perkara hamba dengan mudah dan jauhkan hamba dari nafsu amarah. kalaupun ada kesal, jangan biarkan kesal itu merenggut logika berpikir hamba.


bantu hamba ya Rabb...

Monday, July 11, 2011

self affirmation

problems, issues, gossips are parts of lesson u have to learn, emma. Keep calm, dear. Take a very deep breath and stay in a firm control. Solve the problems instead of yell at its. Bring ur best defense to handle ur rigid offender. He who can't handle u at worst doesn't deserve u at best. He may takes many actions, but u can make him surrender with ur modesty and firm arguments. All u have to do is to stay put. Keep faith. Allah shall be with u as long as u walk in His path.

Bring forth ur argument!

Friday, July 01, 2011

malam pertama di bulan juli

bulan juli, si ibu suri mendoa supaya bulan ini berkah. Saya, mengamini dalam-dalam.
Bulan juli, udara dingin dan hujan masih menyambangi. Mungkin Tuhan tau akhir2 ini laku saya sedang terlalu 'lincah'. Perlu diguyur air dari langit agar paham makna jeda.
Bulan juli, saya merasa makin berkurang kesempatan berbuat kebaikan. Dan masih saja kurang berilmu dalam ketaatan.
Bulan juli, saudara terkasih menggenapkan ikatan. Dah, ah. Saya si yang mengaku saudaranya tak bisa datang. Maaf...
Bulan juli, waktu terasa semakin kencang berlari. Hampir semua kawan mulai menyebrang, dan saya hanya bisa menatap mereka dari sisi yang bersebrangan. Menunggu giliran.
Bulan juli, makna bersenang-senang makin tereduksi. Tak lagi cukup nyaman dengan lalala bersama kawan. Hidup tenang dengan tak banyak interaksi sepertinya lebih membuat saya senang.
Bulan juli, sudah baik kah saya sebagai hamba? Sebagai puteri? Sebagai kakak? Sebagai teman? Sebagai pekerja? Dan sebagai perempuan?
Ah, rasanya masih jauh saja.

Tuesday, June 28, 2011

masa cinta





salam...

Ada masanya, ketika kita sekedar bocah. Cinta buat kita sebatas sekantong gula-gula yang bulat, banyak, berwarna-warni. Terang di mata, manis di lidah. itu lah harta karun yg paling berharga. Bukan emas, bukan sutra, apalagi berlian dengan kilauan menyolok mata.

Ada masanya, saat kita beranjak remaja. Cinta berubah jadi sepucuk surat diantara buku. Menyembul di dalam tas sekolah. Selembar tipis kertas, tapi daya tariknya sanggup membuat benak kita berdebar.

Ada masanya, kita mengaku telah dewasa. Begitu juga cinta kita. Berganti rupa menjadi pertemuan-pertemuan hangat di ujung pekan.

Ada masanya, masa cinta itu lewat begitu saja. Seperti daun kuning yang gugur. Jatuh, menyatu tanah dan terlupakan.

Dan, ada masanya, cinta kita berwujud dua mata koin emas. Lembut tapi tangguh. Tegas tapi hangat. Cinta kita tidak terpusat di satu manusia, tapi menebar manfaat pada umat. Cinta tidak lagi tentang gula-gula, sepucuk surat, sebatang coklat atau kencan di akhir pekan. Cinta kita jadi besar, berharga, luas seperti matahari.

Dan masa itu adalah ketika cinta kita menemukan energi asalnya. Tempat bermula, dan ujung segala berakhir. Cinta menjadi daya menghamba. Mengupayakan pengabdian yang terbaik untuk tujuan cinta yang tertinggi. Cinta kita pada Ilahi.


pic taken from here

Doa Suku Indian Sioux




Wahai Yang Maha Agung,
yang suara-Mu terdengar dalam angin berhembus
Engkau, yang nafas-Mu menjadikan bumi hidup
Dengarlah permohonanku

Hamba, satu dari ciptaan-Mu, menghadap Engkau
Hamba, yang kecil dan lemah
butuh kekuatan dan kebijaksanaan-Mu

Perjalankan hamba senantiasa dalam keindahan
Jadikan mataku tak pernah lupa indahnya lembayung surut mentari
Jadikan tanganku selalu menghargai apa yang telah Kau ciptakan
Jadikan telinga hamba tajam mendengar-Mu
Jadikan hamba bijak, agar hamba mengerti
ilmu yang kau ajarkan pada semua ciptaan-Mu :
Ilmu yang Engkau sematkan pada setiap helai dedaunan dan batu

Jadikan hamba kuat!
Bukan untuk bangga berjaya atas semua saudaraku,
tapi untuk bertarung
dengan lawan terbesarku:
Diriku sendiri

Jadikan hamba selalu siap untuk datang pada-Mu
dengan mata yang tegak memandang ke depan
Agar saat nafasku surut seperti terbenamnya matahari
Jiwaku bisa melangkah ke arah-Mu
tanpa merasa malu

Amin

Do’a Suku Indian Sioux, terjemahan bahasa Inggris oleh Kepala Suku Yellow Lark (Lakota)

Diterjemahkan oleh Herry Mardian,
terinspirasi dan diadaptasi dari terjemahan bebas Lucky G. Adhipurna dan dari teks asli.


salam...

menuju ramadhan, menuju 26, dan menujuMu...

Allahumma... sungguh hamba rindu...