Friday, March 08, 2013

our happy little family

salam, 
whew.... udah lama banget ga posting di blog ini. kalo rumah udah dihuni banyak sarang laba-laba kali ya? saking ga pernah diurus. hehehe... ok, postingan kali ini saya cuma mo share kondisi saya terakhir. alhamdulillah, sekarang sedang menjalani fase membahagiakan bagi seorang perempuan. saya sedang hamil dengan usia kehamilan 28 minggu atau 7 bulan. tambah bulet, tambah berat, tapi tambah seksi kalo kata suami. hihihi.... 
sabtu pekan kemarin, sekitar tanggal 2 maret. saya dan suami iseng2 bikin foto keluarga di studio foto di bilangan margonda, depok. foto iseng buat merayakan setahun pernikahan n mengabadikan perut besar kami (ups!). harapannya c gambar ini bisa jadi pengingat bagi kami berdua di tahun-tahun berikutnya, juga bagi anak kami kelak. semoga di tahun-tahun mendatang kami bisa tetap rukun, saling mendampingi, saling mengingatkan dalam kasih sayang dan saling mencintai dalam tiap keadaan.amiiin....
 




doakan ya temans, kami bisa jadi orang tua yang shalih dan menshalihkan anak2 kami. semoga kehamilan dan proses kelahiran anak pertama kami lancar dan dimudahkan oleh Allah SWT. oia, sebagai hadiah bagi satu tahun pernikahan kami, saya mengutip prosa pendek dari kang herry mardian, teman saya di fesbuk. semoga suami saya menyukai dan dapat menginspirasi kami berdua.  


Dua butir garam saling menyapa,satu menjadi gula, lainnya semut
yang menumbuh sayap lalu terbang riang. 
Kembali sirna di samudera jadi impian,
entah kapan.
Hujan di depan,
juga badai yang memaksa sang enggan tuk mau berlindung berpegang tangan,
jadi basah dan kedinginan. 
Tapi terang matahari yang girang, 
juga kilau gemintang disana juga tak kurang.
Bentangkan layar, genggam erat kemudi. 
Sapa riang perahu lain yang memapas jalan, 
tukarkan bekal berlebih dengan doa syukur para pejalan. 
(HM)

Friday, June 08, 2012

dalam doaku

Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang
semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening
siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening
karena akan menerima suara-suara

Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang
hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya
mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
yang mendesau entah dari mana

Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja
yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu
bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan
terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang
turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat
di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya
di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku

Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit
yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia
demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi
bagi kehidupanku

Aku mencintaimu.
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
keselamatanmu

(Sapardi Joko Damono, 1989, kumpulan sajak “Hujan Bulan Juni”)

******

Untuk suami baik hati hadiah dari Tuhan,
hari tak pernah berulang. tanggal yang sama di tahun yang berbeda bukan berarti kita menjalani hari yang sama. hari ini hanya sekedar penanda. penanda bahwa bilangan usia bertambah dan tarikan nafas berkurang jatahnya. semoga hari ini Allah melimpahkan keberkahan dan kebaikan yang berlipat-lipat padamu. Semoga Allah memelihara keingintahuan dan kehausanmu akan ilmu lewat niat dan ikhtiar yang dikuatkan.  Semoga Allah memberikan kesadaran yang bertambah-tambah. Kesadaran tentang iman, ihsan, amal, dan ikhlas. Kesadaran tentang ketaqwaan yang selalu kurang dan perlu terus ditingkatkan.
Semoga Allah memberkahi tiap kebahagiaan yang dilimpahkannya dalam rumah kecil kita. Semoga Allah meridhoi setiap ujian yang berhasil kita lewati dengan sabar dan senyum. Dan semoga Allah memberikan kepercayaan pada kita untuk mengemban amanahnya berupa anak-anak titipan langit. Aamiin...

PS.
just like Sapardi said,
Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu.
J

Wednesday, April 11, 2012

Monday, March 19, 2012

sepekan sebuah kebersamaan

dududu.... saya sedang menunggu. menunggu sang suami yang sedang membelah jakarta untuk menjemput saya.

hmm... ga kerasa udah sepekan lebih sehari saya jadi seorang istri. fase-fase indah berdua masih terasa, tapi juga mulai diiringi dengan fase adaptasi satu sama lain. mulai menemukan sisi2 lain dari seorang suami tercinta. surprise? yes, indeed. happy? jangan ditanya. tapi kalau boleh jujur, kadang saya masih merasa gamang dan merasa aneh dengan perubahan status ini. perubahan status ini ga cuma sekedar terlihat dari cincin yang melingkar di jari, tapi juga dari gaya hidup yang mau tidak mau, suka tidak suka harus mengalami penyesuaian. kalau menurut teman-teman saya di kantor, saya tak ubahnya tuan puteri yang berubah jadi upik abu. saya yang ga pernah masuk dapur, nyolek cucian dan cuek dengan kondisi kamar berubah drastis. hal yang paling jelas tentu saja, saya mencuci pakaian kami berdua sendiri. tidak dibantu oleh orang tua atau dibantu mas2 laundry kiloan. hehe... pertama kali mencuci jangan ditanya deh gimana rasanya, pegel super. begitu pula saat memasak. saya bukannya total tidak bisa memasak, hanya saja, orang tua saya memang tidak pernah mewajibkan saya untuk memasak hidangan di rumah. alhasil, sampai saat ini saya masih nge-blank kalau diminta masak. saya hanya ikuti instruksi ibu saja sambil mengandalkan feeling. masakan saya tidak buruk2 amat ternyata. masih layak dimakan dan rasanya pun tidak mengecewakan. alhamdulillah, dia masih mau makan masakan saya. ;p
fokus pikiran saya pun secara otomatis berubah. kalau dulu mau pergi kemana terserah saya, sekarang tidak lagi. saya harus patuh pada maunya suami. karena dia juga merangkap ojek pribadi saya ;p. selain itu, ketika saya berada di luar, pikiran saya selalu tertuju ke rumah. memikirkan cucian saya yang belum kering dan masih berantakan karena belum disetrika. memikirkan bagaimana membagi tenaga antara pekerjaan rumah tangga dengan pekerjaan dan kewajiban kami berbakti pada orang tua. whew... banyak ya cabang2nya?
tapi itu lah anehnya sebuah pernikahan. di antara kewajiban yang sejibun (lebay ya? maklum, tuan putri ga pernah berurusan ma hal2 begituan), tapi saya tetap merasa bahagia. saya merasa cemas dan sedih manakala melihat suami saya berantakan. saya merasa sedih dan kurang percaya diri manakala mengetahui bahwa pengetahuan memasak saya amat terbatas sehingga tidak bisa menghidangkan makanan yang mewah bagi suami saya. tapi di saat yang lain, saya merasa bahagia tidak terkira saat mengetahui cucian saya kering. baju suami terlipat rapih di pojok lemari. dan bisa saya siapkan untuknya ketika pagi kami akan beraktivitas. lucu ya?

eh, maaf, temans. suami saya sudah datang. (akhirnya....)

sebelum pamit saya mau bilang sesuatu,
macam closing statement gitu lah. ;D

mungkin cinta yang membuat Khadijah menerima setia berpeluh menangis bersama Rasulullah
mungkin cinta yang membuat Rasulullah tertawa lepas saat bersama Aisyah bercanda
mungkin cinta yang membuat Fatimah mau membiarkan tangannya kasar menggiling tepung hingga berdarah
dan mungkin cinta pula yang membuat saya mau menundukkan diri, berhenti pada titik ketaatan, berharap pada sebuah ridho manusia yang saya impikan dapat mengantarkan saya menuju surgaNya.


sepekan,
terima kasih sudah mau menerima saya dengan segala yang ada
dan saya belajar
masih akan terus belajar

Friday, February 24, 2012

H-16

Alhamdulillah... it's Friday

and,





=)