Wednesday, March 28, 2007

buat kamu, entah kamu sadar atau tidak!

akhir2 ini sayah sering berpikir terlalu berat dan terlalu di luar dari urusan sayah, sayah kira. bagaimana enggak? udah beberapa hari ini sayah dihantui rasa penasaran, kasihan plus sayang sama sodara yang mungkin ga pernah ngerasa jadi sodara sayah (yeah, terserah kamu lah, yang penting robithoh itu akan senantiasa terlafaz untukmu). seseorang yang, mungkin, terlalu terpaku oleh pikiran2 buruk yang bermain di benaknya tentang sebuah konspirasi busuk sekelompok orang yang mengalienasi dia dan orang-orang disekitarnya.
well, fyi,sayah dianggapnya ada dalam sekelompok orang tersebut. yang menurut apa yang dia dan orang2 di sekitarnya pikir sebagai kumpulan orang-orang otoriter yang haus kekuasaan dan berusaha mendapatkan kekuasaan itu dengan mengganjal mereka atau siapapun yang menghalangi. saat pertama kali mendengarnya, saya cuma bisa tertawa. miris, ironis, dan sadis. betapa buruk akibat dari sebuah berita bohong. dan betapa benar sabda Rasulullah bahwa fitnah lebih kejam dari pembunuhan. karena membunuh berarti menghilangkan nyawa orang lain seketika. tapi fitnah berarti menghilangkan nyawa orang lain perlahan-lahan dan dengan rasa sakit yang teramat perih.
ah, udah lah. kembali ke sodara sayah, sayah mungkin ga dekat dengan dia. bahkan dapat dihitung dengan jari berapa kali kita berada dalam satu ruangan atau dalam satu pertemuan. tapi, deep down, saya amat ingin tahu apa yang dia pikirkan tentang sayah. saya penasaran tentang seberapa buruk kesan yang tertanam di batinnya tentang saya, tentang kami. sekaligus saya amat ingin dia tahu apa yang sayah pikirkan tentang dia.
jujur, semakin besar ekspresi kebencian yang dia tunjukkan kepada sayah, kepada kami, maka semakin besar rasa sayang dan kasihan sayah untuk dia. saya mengasihani cara dia memandang dunia, saya mengasihani masa lalu yang dia lewatkan bersama sayah dan beberapa orang yang juga dia benci, sayah mengasihani masa depan yang mungkin akan dia hadapi, dan saya teramat mengasihani hati dan batinnya yang mungkin semakin keras terkubur prasangka.
dan semakin sayah mengasihaninya semakin saya mengasihinya. mengasihinya dan ingin memeluk seraya berujar, "tak perlu segala sangka. beda memang sesuatu yang ada, dan seharusnya tidak membuat jarak kita semakin menganga. kita boleh terpisah oleh status yang bahkan tidak kita minta. toh, sejatinya kita cuma manusia biasa, bukan nabi yang tanpa dosa. maka, Allah ciptakan maaf dalam hidup kita. dan mungkin, memang hanya maaf yang bisa saya ucapkan dan mohonkan pada kamu."
***
kalau pun membenci jadi cara yang paling ampuh mengobati sakit hati, jangan sampai kebencian menguasai diri hingga tanpa sadar kita menzholimi mereka yang kita benci.
jika itu terjadi, maka apa bedanya kita dengan dia???

No comments:

Post a Comment