Thursday, June 10, 2010

senja di ujung pulau

ingin bersandar di teras rumahmu
dimana pasir dan laut bertemu dan saling menyatu
bebatuan rela dihempas ombak karena fitrah yang diiringi kecintaan

senja itu kita bersama,
kau dan aku
diam sambil bertukar rasa lewat udara
kau tahu?
sudah lama aku menunggu saat ini
dimana hanya ada kau, aku dan semilir angin laut menepi pantai

ada banyak hal yang ingin dibagi
bahkan telah kususun daftar panjang
kutulis di lembar tissue toilet yang sengaja kubeli
di toko kelontong pinggir jalan raya yang ditunggui perempuan paruh baya bermata indah
dan, percaya atau tidak, gulungan itu tak cukup menampung kesahku


ah, ya rutuklah aku
aku hanya si perindu dungu
yang jadi gagu didepanmu
bahkan ragaku pun kelu hanya karena kau lirik,
sekilas.

sudah,sudah.
gombalanku memang tak bermutu,
untuk itu biarkan aku diam saja
dan bersandar sambil memejamkan mata
di terasmu
di sampingmu yang sibuk memandang awan
menyisir langit mencari elang

No comments:

Post a Comment